“Kami tidak butuh pembangunan oleh pemerintah kolonial RI; kami hanya ingin kemerdekaan penuh,”
Berita360.com, Jakarta – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bertanggung jawab secara penuh atas pembantaian 31 Pekerja PT. Istaka Karya dan gugurnya Prajurit TNI serta aksi teror lainnya.
Diketahui militan paling keras di Papua ini telah mengumumkan Perang dengan TNI dan Polri yang diunggah dalam situs dan akun youtube resmi TPNPB-OPM sejak Februari 2018 lalu. Situs resmi pemberontak di Indonesia ini bahkan telah memuat aturan perang yang dirilis TPNPB melalui corong medianya tpnpbnews.wordpress.com (Situs sudah tidak dapat dibuka)
Jurubicara OPM Sebby Sanbom dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Grup Jawa Pos, Pojoksatu.id, Rabu (5/12/2018) mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada negara kolonial Indonesia bahwa OPM berjuang, bukan KKB, KKSB dan lain-lain
Pengakuan OPM Bantai Pekerja
Sebaliknya, apa yang mereka lakukan (OPM.red) selama ini diklaim sebagai perjuangan untuk memerdekakan Papua. “Kami adalah pejuang sejati untuk kebebasan republik West Papua,” tegasnya.

Pekerja PT. Istaka Karya yang dibunuh saat membangun Jembatan di Kab. Nduga, Papua. (Foto dok. Berita360).
Terkait tewasnya 31 pekerja proyek pembangunan Tran-Papua, Sebby mengakui pihaknya bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Untuk itu, satu-satunya jalan keluar dan solusi yang bisa meredakan segala masalah di Papua adalah kemerdekaan dan berdaulat sendiri sebagai bangsa.
Bukan dengan pembangunan jalan Trans-Papua maupun pembangunan infrastruktur lainnya. “Kami tidak butuh pembangunan oleh pemerintah kolonial RI; kami hanya ingin kemerdekaan penuh,” imbuhnya.
Tak hanya itu, OPM juga menuntut agar semua pembangunan infrastruktur segera dihentikan. “Dan, segera lakukan perundingan antara wakil TPNPB-OPM dan pemerintah RI untuk menentukan masa depan bangsa Papua,” tuntutnya.

Pekerja PT. Istaka Karya yang dibunuh saat membangun Jembatan di Kab. Nduga, Papua. (Foto dok Polda Papua).
Tak Ada Negosiasi
Sementara itu, Menterian Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menegaskan tidak ada negosiasi dengan para pemberontak OPM. Menhan justru meminta agar para pemberontak menyerah kepada TNI-Polri. “Tidak ada negosiasi, menyerah atau diselesaikan (dihabisi),” kata dia.
Ryamizard mengatakan, KKSB di Papua akan ditumpas TNI. Pasalnya, mereka bukan sekadar kriminal, karena sudah menjadi pemberontak yang mengancam keutuhan NKRI.
Penulis / Editor : Huge360 / Berita360.com.